Sabtu, 25 Maret 2017

dariku yang terjaga, merawat renjana.

Dalam kepergianku, namamu membakar keresahan seribu kali lipat lebih panas dari gerimis yang jatuh mengiri lambaian-lambaian kita. Bukankah perpisahan ialah bagian kerinduan? Kita perlahan memudar dari pelukan yang begitu hangat dan nyata. Kemudian aku berdoa; semoga kenangan ini, kebahagian ini, akan terulang dalam pelukan selanjutnya. Ingatlah, ketika kau merasa tak ada siapapun yang memahami; datanglah, aku disini ada untuk mengerti, sebab rasa kita satu dalam nadi. Dan sungguh ketahuilah bahwa puisi ini, tertulis sebagai upaya menyentuhmu dari jauh, dengan kecintaanku yang utuh.
Didalam puisi kesedihan dikemas dengan sangat manis. Kau bisa menikmati luka dengan indah, dengan sangat tabah. Aku dijatuhkan kali ini. Dijatuhkan oleh sapaanmu pada puisi kala itu, mengolah kata demi kata agar aku tak salah menerka bahwa puisimu adalah kekhilafanmu saja. Berhati-hati kepada hati yang baru saja mengangakan luka lama dan berharap aku tak salah langkah lalu terluka. Ingat; Irama akan merdu jika ada keteraturan, kematangan komposisi, juga musik yang berpadu serasi. Kamu? Sudahkah berpadu dari pikiran, tubuh, sampai perasaan dalam keserasian harmoni lewat komposisi matang tanpa bayang-bayang?
Jadi biar, aku bahagia dengan cara yang tak pernah kau duga. Tetapi selama aku berusaha melupakan, selama itu pula yang kutau hanyalah kau; kebahagiaan. Tetapi sayang, waktu tak melangkah kekiri, maka kini kutanggung saja sakitku sendiri. Hadir untuk bersamamu, bukan untuk meninggalkanmu. Kapan terakhir kali kamu bangkit? Bukan! Bukan untuk seseorang, melainkan untuk dirimu sendiri. Sudah lama? Atau sudah lupa? Karena kitalah penguasa hati yang sebenarnya. Kita adalah tanggung jawab atas segala rasa, baik yang muncul sengaja maupun tiba-tiba. Maka, menjadi kuatlah. Berbijaksana dalam menanggapi kejadian, terutama akan setiap kegagalan. Sekarang mari kita memulainya dari awal. Yang aku perlukan kali ini adalah mengikhlaskan, karena bila takdir akhirnya ingin menyatukan dia pasti akan dikembalikan.
Kunamai kita sebagai sepi, sebagai sepasang hati yang belum mengerti. Bahwa rindu datang tak pernah berjejak, dan ia tak mampu melipat jarak. Tetapi aku berusaha mengelabuhi sunyi, dengan menuliskanmu disela-sela puisi. Menyajikan namamu menjadi imaji paling teduh, bagi bait-bait kerinduan yang mengeluh. Sebab hanya dalam puisi, aku menyentuhmu begitu berani.

-Kepada kita semua, mari berbagi tawa, dan merayakan luka.-

3 komentar:

  1. ingin mendapatkan uang banyak dengan cara cepat ayo segera bergabung dengan kami di f4n5p0k3r
    Promo Fans**poker saat ini :
    - Bonus Freechips 5.000 - 10.000 setiap hari (1 hari dibagikan 1 kali) hanya dengan minimal deposit 50.000 dan minimal deposit 100.000 ke atas
    - Bonus Cashback 0.5% dibagikan Setiap Senin
    - Bonus Referal 20% Seumur Hidup dibagikan Setiap Kamis
    Ayo di tunggu apa lagi Segera bergabung ya, di tunggu lo ^.^

    BalasHapus
  2. haii selamat pagi numpang promo yahhh
    E D E N POKER lagi bagi-bagi bonus newmember
    10.000 Rp Nihh yukk buruaan jangan sampaii
    ketinggalannn !!

    BalasHapus
  3. Yuk Merapat Best Betting Online Hanya Di AREATOTO
    Dalam 1 Userid Dapat Bermain Semua Permainan
    Yang Ada :
    TARUHAN BOLA - LIVE CASINO - SABUNG AYAM - TOGEL ONLINE ( Tanpa Batas Invest )
    Sekedar Nonton Bola ,
    Jika Tidak Pasang Taruhan , Mana Seru , Pasangkan Taruhan Anda Di areatoto
    Minimal Deposit Rp 20.000 Dan Withdraw Rp.50.000
    Proses Deposit Dan Withdraw ( EXPRES ) Super Cepat
    Anda Akan Di Layani Dengan Customer Service Yang Ramah
    Website Online 24Jam/Setiap Hariny

    BalasHapus